Hingga kini baterai masih diandalkan sebagai alternatif sumber energi
bagi laptop. Meski densitas energinya cukup besar dengan perkembangan
teknologi terkini, tetap saja baterai memiliki umur pakai. Panjang dan
tidaknya umur pakai tergantung kepada, salah satunya, adalah frekuensi
siklus isi dan buang muatan listrik baterai atau charge dan discharge.
Keterbatasan
baterai itu menjadi pemicu bagi Apple untuk membuat teknologi yang
lebih tepat bagi laptop produknya, MacBook. Hasilnya, Apple kini tengah mempersiapkan patent bagi teknologi MacBook tersebut. Generasi masa depan MacBook kemungkinan tidak akan lagi menggunakan
baterai, rencananya MacBook akan mengusung fuel cell.
Tidak hanya Apple yang tertarik menggunakan fuel cell sebagai pengganti baterai pada perangkat elektronik bergerak, Panasonic pun telah melakukan riset yang sama beberapa tahun sebelumnya. Rencananya Panasonic akan mulai memproduksi fuel cell pengganti baterai pada tahun 2012.
Jika kedua perusahaan tersebut berhasil membawa fuel cell
ke berbagai peralatan elektronik bergerak yang diproduksinya, maka bisa
dipastikan teknologi baterai harus berkembang lebih jauh agar tidak
tersingkirkan oleh fuel cell. |
|
|